( نّا للہ و انّا الیہ راجعون)
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke
Rahmatullah salah seorang ulama kharismatik kita di sulawesi selatan,
semoga Arwahnya kelak mendapat tempat yang layak di sisiNya, Juga
segenab keluarga diberi ketabahan atas musibah tersebut. Selamat Jalan
AG H.Abd Wahab Zakariyah, M.A
Alm :Ag H Abd Wahab Zakariyah,MA |
Pondok Pesantren DDI AD Mangkoso,Telah mengabarkan Berpulang Kerahmatullah Anre Gurutta, AG H Wahab Zakaria MA, salah satu
pimpinan kampus II Putra Tonrong'e pondok pesantren Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) Mangkoso, Barru,
Sulsel.
Gurutta Wahab Zakaria, (65) wafat di RS Awal Bross, Jl Urip Sumiharjo, Makassar, sekitar pukul 07.45 Wita, Minggu pagi.
Kronologi wafatnya Gurutta:
"Gurutta Wahab terjatuh setelah acara akad nikah keluarganya di Soppeng.(
Menurut Tanggapan masyarakat sekitar saat ikuti proses khutbah Nikah
sebelumnya gurutta merasa tidak enak badan Suaranya tiba-tiba hilang dan
bersamaan bapak terjatuh.dan langsung tidak sadarkan diri)
Saat ini, Akhirnya Gurutta Wahab di Rujuk dalam perjalanan menuju RS.
Faisal Makassar
dalam kondisi tidak sadar.sebelumnya gurutta sempat di rawat di RSUD
Soppeng, Beberapa saat kamudian saat anre'gurutta di rawat di RS.Faisal,
Berencana anre'gurutta akan di Pindahkan di RS.Awal Bros ( RS. Bosowa)
di ruang ICU Kamar 7.saat gurutta di rawat beberapa saat kamudian
anre'gutta Wahab Zakariyah Memnghembuskan nafas terakhirnya di Rumah
Sakit (RS) Awal Bross tepatnya pukul 07.45 Wita.Minggu pagi tanggal (13
Mei 2012), di Makassar.
Proses pemakaman anre'gurutta berencana akan di kebumikan di kampus II
Tonrong'e, Jenazah Almarhum akan isemayamkan dan disalatkan di Masjid
Ah-Lulzufat. Tonrong'e dimakamkan . tepatnya, di samping Makam Alm. Ag H
M Alwi Dg Parandru, tepatnya, Pukul 16.00 Ba'da azhar.namun proses
pemakaman sempat di tunda, karna putra Alm. Anre'gurutta ( Masharul Haq )
yang juga mahasiswa ITB yang kuliah di Bandung. berencana ingin
menjeguk ayahnya yang baru tiba di makassar sekitar pukul 14.30 Wita
namun karna dalam perjalanan hingga putranya belum sempat menjengutnya
hingga di kebumikan, menjelang waktu magrib.akhirnya anre'gurutta baru
di kebumikan pukul 17.40 Wita.(meskipun putra almarhum belum sempat menemui ayahnya karna kondisinya masih dalam perjalanan)
di antara proses pemakaman, tumpah ribuan orang baik santri dan
santriwati dan mahasiswa serta beberapa alumni-alumni DDI memadati
proses pemakaman, di samping pula turut juga Bupati Barru serta beberapa
para Muspida Daerah. juga ikuti proses pemakaman. dan proses pemakaman
ini baru selesai sekitar pukul : 18.10 Wita.
Saat Gurutta di Rawat di Ruang ICU,Kamar No 7.di (RS) Awal bros |
turut di dampingi AG H Sasusi Baco (ketua MUI Sulsel) dan( Bapak Aksa Mahmud) |
Saat Jenazah Gurutta Tiba di Rumah Duka |
Gurutta Wahab Zakariyah,yang juga memimpin Kampus II tonrong'e hampir 23 Tahun Memimpin di antaranya Pengabdiannya di bidang agama tidak hanya dalam lingkup pesantren, tapi juga melayani masyarakat luas.“Yang saya tahu, beliau tidak hanya keras,tapi juga tegas dalam mendidik para santrinya. Beliau tidak segansegan memberi hukuman berat bagi santri yang melanggar.Tapi karena karakternya itulah, banyak alumninya yang sukses,” katanya. Almarhum Wahab Zakaria mengabdikan diri dalam kegiatan agama sejak 1971. Meskipun sidikit ilmu,tapi banyak berkah yang juga mengajarkan muritnya kepada anre'gurutta.
Jenazah anre'gurutta saat di salatkan di Masjid ahluzuffa |
Ribuan Jamaah Memadati Masjid saat di salatkan Jenazah almarhum |
Saat Anre'gurutta di Pemakaman |
Gurutta, yang selama 10 tahun di cairo mesir dan meraih master bidang bahasa arab dan pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo ini, ikut membantu perubahan model pendidikan diniyah ala santri sorongan (mappangaji dan makkanre guru dengan duduk bersila di masjid dan rumah kiai) Menjadi model klasikal.
lafadz allah di matahari saat proses pemakaman ( foto ahmad saykoni) |
Bersama Gurutta Wadjedi, ulama kelahiran Pamekasan, Madura ini
jugalah yang merintis pemisahan kampus putra dan putri DDI Mangkoso
tahun 1986. Kini, almarhum menjadi pimpinan Kampus Putra DDI Mangkoso di bukit
Tonronge, sekitar 2 km dari kampus pusat DDI Mangkoso, di Jl Poros
Makassar Parepare, km 86.
Dia
memiliki dua istri bernama Mustafiah Noor dan Siti Aisyah yang
dinikahinya tahun 2010 lalu.Almarhum meninggalkan enam anak dari
pernikahannya dengan Mustafiah Noor. Masing-masing bernama Mayyada,
Manhajjiah, Masharul Haq, Ma’dul Yakin, Maia Imania, dan Masizidul
Mubarraq. Dia belajar di Al-Azhar, Kairo, selama 14 tahun dengan titel
terakhir sebagai master politik Islam.
Saat kembali ke Mangkoso,
Barru, dia langsung memimpin pesantren pada 1989. Tahun 2000 lalu,
alhmarhum juga sempat terjun ke dunia politik dan tercatat sebagai
anggota DPRD Kabupaten Barru dengan mengendarai Partai
Golkar.Terakhir,dia mendapat doktor honoris causa dari Universitas
Kebangsaan Malaysia, 2010.
“Sekembalinya dari Kairo, Mesir,
almarhum mendedikasikan seluruh waktunya untuk kepentingan umat. Beliau
adalah sosok pemimpin yang cerdas, ikhlas, pengabdian tinggi dan tegas,”
kata ustaz Herman, seorang guru di Ponpes DDI Mangkoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar